Doa istiftah yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bermacam-macam. Dalam doa istiftah tersebut beliau shallallahu 'alaihi
wasallam mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat keagungan untuk
Allah.
Beliau pernah memerintahkan hal ini kepada orang yang
salah melakukan sholatnya dengan sabdanya:"Tidak sempurna sholat seseorang
sebelum ia bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan kalimat keagungan (doa
istiftah), dan membaca ayat-ayat al Quran yang dihafalnya…" (HR. Abu Dawud dan
Hakim, disahkan oleh Hakim, disetujui oleh Dzahabi).
Adapun bacaan doa istiftah yang diajarkan oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam diantaranya adalah:
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ
كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ
خَطَايَايَ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اَللَّهُمَّ
اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ
وَالْبَرَدِ.
“Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku,
sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku
dan kesalahan- kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya
Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan air es”.
[HR. Al-Bukhari 1/181 dan Muslim 1/419.]
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ
اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ.
Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu, Maha Berkah
akan nama-Mu, Maha Tinggi kekayaan dan kebesaranMu, tiada Ilah yang berhak
disembah selain Engkau. [HR. Empat penyusun kitab Sunan, dan lihat Shahih
At-Tirmidzi 1/77 dan Shahih Ibnu Majah 1/135.]
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنَّ صَلاَتِيْ،
وَنُسُكِيْ، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ
الْمَلِكَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ
نَفْسِيْ وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ جَمِيْعًا إِنَّهُ لاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. وَاهْدِنِيْ لأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ لاَ
يَهْدِيْ لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَا، لاَ يَصْرِفُ
عَنِّيْ سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ كُلُّهُ
بِيَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ
وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
“Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi,
dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak tergolong orang-orang yang
musyrik. Sesungguhnya shalat, ibadah dan hidup serta matiku adalah untuk Allah.
Tuhan seru sekalian alam, tiada sekutu bagiNya, dan karena itu, aku diperintah
dan aku termasuk orang-orang muslim.
Ya Allah, Engkau adalah Raja, tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Engkau, engkau Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku menganiaya
diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan). Oleh karena itu ampunilah
seluruh dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali
Engkau. Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan menunjukkan kepadanya
kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa
menjauhkan aku daripadanya, kecuali Engkau. Aku penuhi panggilanMu dengan
kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tanganMu, kejelekan tidak dinisbahkan
kepadaMu. Aku hidup dengan pertolongan dan rahmatMu, dan kepadaMu (aku kembali).
Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu”. [HR.
Muslim 1/534]
اَللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيْلَ، وَمِيْكَائِيْلَ،
وَإِسْرَافِيْلَ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ
يَخْتَلِفُوْنَ. اِهْدِنِيْ لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ
تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ.
“Ya Allah, Tuhan Jibrail, Mikail dan Israfil. Wahai
Pencipta langit dan bumi. Wahai Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan nyata.
Engkau yang menjatuhkan hukum (untuk memutuskan) apa yang mereka (orang-orang
kristen dan yahudi) pertentangkan. Tunjukkanlah aku pada kebenaran apa yang
dipertentangkan dengan seizin dariMu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan
yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki”. [HR. Muslim
1/534.]
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا،
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
كَثِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيْلاً)) ثلاثا ((أَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
وَهَمْزِهِ
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan
pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci
Allah di waktu pagi dan sore”. (Diucapkan tiga kali). “Aku berlindung kepada
Allah dari tiupan, bisikan dan godaan setan”. [HR. Abu Dawud 1/203, Ibnu Majah
1/265 dan Ahmad 4/85. Muslim juga meriwayatkan hadits senada dari Ibnu Umar, dan
di dalamnya terdapat kisah 1/420
للَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، [وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ][وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ][وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ][ وَلَكَ الْحَمْدُ][أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ
الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّهُ حَقُّ،
وَالنَّارُ حَقُّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقُّ، وَمُحَمَّدٌ حَقُّ، وَالسَّاعَةُ
حَقُّ][اَللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ،
وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا
قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ][أَنْتَ
الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ][أَنْتَ إِلَـهِيْ
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ].
“Apabila Nabi Shallallahu’alaihi wasallam shalat Tahajud
di waktu malam, beliau membaca: “Ya, Allah! BagiMu segala puji, Engkau cahaya
langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau yang mengurusi langit
dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit
dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi
serta seisi-nya. BagiMu segala puji, Engkau benar, janjiMu benar, firmanMu
benar, bertemu denganMu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar
(ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar
(dariMu), kejadian hari Kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku menyerah,
kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku kembali (bertaubat),
dengan pertolonganMu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepadaMu (dan
dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang
telah lewat dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan,
tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada
Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”. [HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 3/3,
11/116, 13/371, 423, 465 dan Muslim meriwayatkannya dengan ringkas
1/532]